BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelajaran
tafsir memang sangat diperlukan untuk umat islam. Yang mana Ilmu Tafsir ini
memiliki beberapa fungsi yang sangat banyak. Agar supaya para pembaca atau
pelajar dapat memahami apa yang dimaksud dalam Kitab Suci Al-Qur’an.
Karena
Al-Qur’an adalah pedoman bagi semua umat manusia, untuk merangkak atau berjalan
ke jalan yang benar. Apabila kita salah menerjemahkan/mengartikannya, kaerna
tidak pernah mengenal apa itu Ilmu tafsir, maka kita akan terjerumus kepada
perkara yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa asbabul An-Nuzul/munasabah dari ayat-ayat al’qur’an
b.
Apa kandungan/syarah dari per surat
c.
Apa tafsir mufrodatnya dan terjemahnya
C.
Pembatasan Masalah
Kami hanya
menjelasakan tentang isi dari makalah tersebut
BAB II
Pembahasan
1.
Ar-rum : 20-25
A.
Ayat 20-25
(٢٠) وَمِنْ
اٰيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ
وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ (٢١)
(٢٢)
وَمِنْ آيَ
اتِهِ
خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلاَفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
(٢٣)
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ
خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الأرْضَ
بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (٢٤)
(وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالأرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ
دَعْوَةً مِنَ الأرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ (٢٥
B.
Mufradat
Dirimu/jenis-jenis
kalian : أَنْفُسِكُمْ
Dan di antara و :
Pasangan-pasangan : أَزْوَاجًا
Agar kalian tentram/cenderung: لِتَسْكُنُوا
Kepadanya : إِلَيْهَا
Dan Dia
menjadikan: وَجَعَلَ
Rasa
kasih: مَوَدَّةً
Dan
rasa sayang: وَرَحْمَةً
Bahasa
Kalian: أَلْسِنَتِكُمْ
Dan
warna (kulit) kalian: وَأَلْوَانِكُمْ
Bagi orang-orang yang mengetahui: لِلْعَالِمِين
Tidur kalian: مَنَامُكُمْ
Dan
usaha pencarian kalian: وَابْتِغَاؤُكُمْ
Dia
memperlihatkan pada kalian: يُرِيكُمُ
Kilat :
الْبَرْقَ
Bahwa
berdiri : أَنْ تَقُومَ
Kalian keluar: تَخْرُجُونَ
Ayat – Ayat-Nyaمن
ايته :
Bahwa ان :
Dia Menciptakan kalianخلقكم :
Dari : من
tanah تراب :
Tiba – tiba إذا :
Kalian أنتم :
Manusia بشر :
Kalian bertebaran / berkembang biak : تنتشرون
Dengan
perintahnyaبامره :
Panggilan دعوة :
Apabila : إِذَا
C.
Terjemahan:
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.” Ayat 20
“ Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Ayat 21
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan
langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya
pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
mengetahui.” Ayat 22
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu
malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang mendengarkan.” Ayat 23
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan
kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan
hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang mempergunakan akalnya” Ayat 24
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit
dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil
dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).” Ayat 25
D. Ashbabul An-Nuzul/Munasabah
Imam
turmuzi mengetengahkan sebuah hadist melalui Abu Sa’id yang telah menceritakan
bahwa ketika Perang Badar meletus orang-orang Rumawi mengalami kemenangan atas
orang-orang Persia. Maka hal itu membuat takjub orang-orang mukmin, lalu Allah
S.W.T berfirman :
“Alif
L̅am M̅im. Telah dikalahkan bangsa Romawi Q.S Ar ruum ayat 02 sampai
dengan firman-Nya : “karena pertolongan Allah” Q.S Ar Ruum ayat 05.
Ibnu jarir juga mengetengahkan pula hadist yang serupa melalui Ibnu Syihab yang
telah menceritakan bahwa telah sampai suatu berita kepada kami bahwa orang-orang
musyrik mendebat kaum muslimin yang tinggal di Mekkah sebelum Rosulullah S.A.W.
berangkat keluar (ke medan Perang Badar ). Orang-orang musyrik itu mengatakan
kepada kaum muslim mekkah : “orang-orang romawi itu mengakui bahwa adalah ahli
kitab, tetapi mereka ternyata dapat dikalahkan oleh orang-orang Persia yang
majusi. Dan kalian menduga bahwa kalian akan dapat mengalahkan kami dengan
Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Nabi kalian. Mengapa orang-orang
Persia yang beragama Majusi itu dapat mengalahkan orang-orang Rumawi yang ahli
kitab? Maka kami pun akan dapat mengalahkan kalian sebagaimana orang-orang
Persia dapat mengalahakan orang-orang Rumawi”
Jadi
pada intinya Ayat ini turun ketika kaum muslimin memperoleh kemenangan atas
orang-orang musyrik Makkah dalam medan Perang Badar.
2.
Surat Al Fushilat
A. Ayat 9-12
قُلْ أَئِنْكُنْتُمْ
لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِي خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ
أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ( ۹)
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا
وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ
(١٠)
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا
وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ( ١١)
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي
كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ(١٢)
B.
Mufrodat
Apakah
sungguh kalian : أَئِنْكُنْتُمْ
Benar-benar kalian berfikir : لَتَكْفُرُوْنَ
Asap
: دُخَانٌ
Keduanya berkata: قَالَتَا
Maka
Dia menjadikan: فَقَضَاهُنَّ
Dan Kami hiasi: وَزَيَّنَّا
Dengan
bintang-bintang: بِمَصَابِيحَ
Langit : سَمَاءٍ
Tiap-tiap: كُلِّ
Dengan suka hati: طَائِعِينَ
Menciptakan : خَلَقَ
Langit : سَمَاوَاتٍ
Suka hati: طَوْعًا
Terpaksa : كَرْهًا
Gunung-gunung: رَوَاسِيَ
Sama : سَوَاءً
Bagi orang-orang yang bertanya: لِلسَّائِلِينَ
C.
Terjemahan
“Katakanlah, "Pantaskah
kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.”
“Dan Dia ciptakan padanya
(bumi) gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan Dia berkahi dan Dia tentukan
padanya makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat hari .Memadai untuk
(memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya
“Kemudian Dia menuju ke
langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan
kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau
terpaksa.” Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh.”
“Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap
langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan
bumi), kami hiasi dengan bintang-bintang dan (Kami ciptakan itu) untuk
memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui”
D.
Asbabul An-Nuzul/Munasabah
Syaikhain,
imam Turmuzi, imam Ahmad, dan lain-lainnya telah mengetengahkan sebuah hadist
melalui Abdullah ibnu Mas’ud yang telah menceritakan bahwa ada tiga orang yang
terlibat di dalam suatu pertengkaran di sisi ka’bah, mereka adalah dua orang
Quraisy dan satu orang Saqafi, salah seorang dari mereka berkata:” Bagaimana
pendapat kalian bahwasanya Allah apa yang kita bicarakan”. Lalu yang lainnya
berkata “dia mendengarnya jika kita mengeraskan suara tetapi dia tidak akan
mendengar jika kita menyamarkannya”. Seorang lagi berkata : ”Apabila Dia mendengar jika kita
mengeraskannya, niscaya Dia pun dapat mendengarnya pula, sekalipun kita
menyamarkannya”.
Kemudian
Allah menurunkan firman-Nya :
“
kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi……” Q.S Fushilat ayat 22.
E.
Syarakh
Dapat
di katakan semua yang hidup menyembah kaepada Allah seperti halanya firman
Allah S.W.T : “” maksudnya tandingan-tandingan dan sekutu-sekutu yang kalian
sembah ketika menyembah Allah.” Yang demikian itu Adalah Tuhan Semesta Alam”.
F.
Tarbiyah/kesimpulan
Jadi
dapat di simpulkan bahwa Allah Tuhan semesta Alam adalah yang disembah mahkluk
seluruh Alam
3.
Surat Al Ikhlas
A.
Ayat 1-4
قُلْ
هُواللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يَوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ
لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ
B.
Mufrodat
Katakanlah : قُلْ
Satu/Esa: اَحَدٌ
Dia(Allah): هُو
Tempat meminta: الصَّمَد
Tidak: لَمْ
Dia Beranak: يَلِدْ
Menyamai : كُفُوًا
C.
Terjemahan
“Katakanlah(
Muhammad ) “ Dialah Allah, Yang Mah Esa”
“Allah tempat
meminta segala sesuatu”
“(Allah) tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan”
“Dan tidak ada
sesuatu yang setara dengan Dia”
D.
Asbabul An-Nuzul/Munasabah
Imam Turmudzi, Imam Hakim, dan Imam Ibnu Khuzaimah telah
mengetengahkan sebuah hadits melalui jalur Abul Aliyah yang ia terima dari Ubay
ibnu Ka’ab, bahwasanya orang-orang musyrik telah berkata kepada Rasulullah
S.A.W :
(“ Ceritakanlah
kepada kami tentang Tuhanmu”). Maka Allah menurunkan firman-Nya : Katakanlah :
“ Dialah Yang Maha Esa “
Imam Tabrani dan Imam ibnu Jarir telah mentengahkan
hadits yang sama melalui hadits yang diriwayatkan oleh Jabir ibnu ‘Abdullah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa surat Al-Ikhlas ini termasuk surat
Makkiyah.
Imam ibnu Hatim telah mengtengahkan sebuah hadits melalui
Ibnu Abbas, bahwasanya orang yahudi datang kepada Nabi S.A.W, diantara mereka
terdapat ka’b ibnu asyraf dan Huyay ibnu akhta. Mereka berkata “ Hai Muhammad,
gambarkanlah kepada kami Tuhanmu Yang telah mengutusmu”. mAka Allah S.W.T
menurunkan firman-Nya : katakanlah “ Dialah Yang Maha Esa “
Imam ibnu jarir telah mentengahkan pula hadits yang sama melalui Qatadah.
Demikian pula sa’id ibnu munzir telah mentengahkan hadits yang sama melalui
sa’id ibnu jubair. Maka dengan riwayat ini dapat disimpulkan bahwa surat ini
termasuk ke dalam kelompok surat Madaniyah
Imam ibnu jarir telah mentengahkan sebuah hadits melalui Abul Aliyah yang
telah menceritakan bahwa ia telah mendengar qatadah menuturkan sebuah hadits,
bahwasanya golongan yang bersekutu telah mengatakan kapada nabi S.A.W : “
gambarkanlah kepada kami Tuhanmu”, lalu datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi
S.A.W. dengan membawa surat ini. Inilah orang-orang musyrik yang dimaksud kedalam hadits Ubay tadi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa surat ini termasuk ke dalam kelompok
surat Madaniyah. Seperti halnya pula pengertian yang diisyartkan oleh hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a dan kedua hadits itu tidak bertentangan.
Akan tetapi
Imam Abusy Syekh di dalam kitabnya Al-‘Azamah telah mengetengahkan sebuah
hadits dari jalur Abban yang ia terima dari Annas r.s yang telah menceritakan
bahwasanya orang-orang Yahudi khoibar datang kepada Nabi S.A.W, lalu mereka
berkata : “ Hai Abul Qosim ( julukan Nabi S.A.W ) Allah telah menciptakan
Malaikat dari nur ( cahaya ) Al-Hijjab, Nabi Adam dari lumpur hitam yang diberi
bentuk, Iblis dari nyala Api, Langit dari Asap, dan bumi dari buih Air. Maka
ceritakanlah kepada kami tentang Tuhanmu”
Nabi tidak
menjawab mereka. Maka datangkah malaikat jibril dengan membawa surat ini yaitu
firman-Nya :” Dialah Allah Yang Maha Esa” Hingga Akhir surat.
E.
Syarakh
Dialah Allah
yang Maha Esa tak ada yang menyamainya, dan Dia “tidak memiliki kerongkongan”
yaitu tidak makan dan minum, dan sangatlah tidak mungkin bahwa Dia memiliki
putra, karena hanya Dia yang menciptakan segala sesuatu.
F.
Tarbiyah/Kesimpulan
Allah adalah
dzat yang bergantung kepadanya segala sesuatu. Dan dia tidak memiliki ayah,
istri, dan anak. Dan dia tidak pula makan dan minum.
4.
Surat Al Hasr
A.
Ayat 22-24
هُوَاللهُ
الَّذِي لَا اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمٰنُ
الرَّحِيْمُ (٢٢)
هُوَاللهُ
الَّذِي لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ
الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحٰنَ اللهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ (٢٣)
هُوَ
اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ
لَهُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالِاَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحُكِيْمُ
(٢٤)
A. Mufrodad
Yang mengetahui: عَالِمُ
Yang tersembunyi: الْغَيْبِ
Dan yang nyata: وَالشَّهَادَةِ
Maharaja: الْمَلِكُ
Dia (Allah): هُوَ
Selain : اِلَّا
Maha suci: الْقُدُّسُ
Yang menjaga keamanan : الْمُؤْمِنُ
Yang maha suci:السَّلاَمُ
Yang mengawal/Maha pemelihara keselamatan: الْمُهَيْمِنُ
Yang kuasa: الْجَبَّارُ
Yang memiliki segala kebesaran: الْمُتَكَبِّرُ
Mereka persekutukan: يُشْرِكُوْنَ
Yang mengadakan:الْبَارِئُ
Yang membentuk rupa: الْمُصَوِّرُ
Bertasbih :يُسَبِّحُ
Yang maha bijaksana: الْحُكِيْمُ
Yang maha perkasa: الْعَزِيْزُ
B.
Terjemah
“Dialah Allah,
tidak ada Tuhan selain Dia. Mengetahui yang ghoib dan yang nyata, dialah yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
“Dialah Allah,
tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci,Yang Maha Sejahtera,Yang
Maha Menjaga Keamanan,Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha
Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan,Maha Suci Allah dari apa yang mereka
sekutukan”
“Dialah Allah
Yang Menciptakan,Yang Mengadakan,Yang Membentuk Rupa,Dia yang memiliki
nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah
Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”
C.
Asbabul An-Nuzul
Surat ini
diturunkan di Bani Nadzir (yaitu segolongan orang yang terdiri dari orang
yahudi). Dapat kami tarik kesimpulan bahwa surat ini turun pada sa’at
Rosulullah mengepung orang-orang kafir.
D.
Sarakh
Allah telah
berfirman guna mengagungkan Al-Qur;an dan menjelaskan ketinggian martabat dari
Al-Qur’an. Dan sudah selayaknya hati manusia tunduk kepadanya, mengingat janji
Allah dan acaman-ancaman yang sangat keras. Meskipun gunung itu keras, besar,
dan tuli jikalau dia bisa memahami dan menghayati Al-Qur’an itu diturunkan
kepadanya nicaya dia akan bergetar, dan akan sangat takut kepada Allah. Itu lah
perumpamaan gunung, akan tetapi jika kita yang bisa mendengar apa yang ada
dalam Al-Qur’an, dan bagaimana mungkin layak bagi kamu, wahai umat manusia,
jika hati-hati kamu tidak menjadi lunak, khusyuk, dan bergetar karena takut
kepada Allah ? itulah sebabnya Allah berfirman, “ Dan perumpaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”.
E.
Tarbiyah/kesimpulan
Jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya Allah lah Maha Perkasa,yang mana semua
ciptakan Allah berdzikir kepada Allah, dan semua menyembah Allah S.W.T.
BAB
III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dalam
pelajaran ini ilmu tafsir memang sangat diperlukan, oleh karena itu sebagai
generasi muda kita di targetkan untuk menguasai ilmu ini.
B.
Saran
Kami
masih banyak kekurangan dalam hal ini. Dan kami sebagai pemakalah masih
mengharapkan kritikan dari saudara-saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar