Selasa, 19 Januari 2016

Tafsir kelompok 3 Stit Almuslihuun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pelajaran tafsir memang sangat diperlukan untuk umat islam. Yang mana Ilmu Tafsir ini memiliki beberapa fungsi yang sangat banyak. Agar supaya para pembaca atau pelajar dapat memahami apa yang dimaksud dalam Kitab Suci Al-Qur’an.
Karena Al-Qur’an adalah pedoman bagi semua umat manusia, untuk merangkak atau berjalan ke jalan yang benar. Apabila kita salah menerjemahkan/mengartikannya, kaerna tidak pernah mengenal apa itu Ilmu tafsir, maka kita akan terjerumus kepada perkara yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an
B.     Rumusan Masalah

a.       Apa asbabul An-Nuzul/munasabah dari ayat-ayat al’qur’an
b.      Apa kandungan/syarah dari per surat
c.       Apa tafsir mufrodatnya dan terjemahnya
C.    Pembatasan Masalah

Kami hanya menjelasakan tentang isi dari makalah tersebut









BAB II
Pembahasan


1.     Ar-rum : 20-25
A.    Ayat 20-25
(٢٠)        وَمِنْ اٰيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٢١)
(٢٢) وَمِنْ آيَ
اتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلاَفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ  
(٢٣) وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (٢٤)
(وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالأرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً مِنَ الأرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ (٢٥

B.     Mufradat


  

Dirimu/jenis-jenis kalian : أَنْفُسِكُمْ
 Dan  di antara و :
  Pasangan-pasangan : أَزْوَاجًا
   Agar kalian tentram/cenderung: لِتَسْكُنُوا
   Kepadanya : إِلَيْهَا
 Dan Dia menjadikan: وَجَعَلَ
  Rasa kasih: مَوَدَّةً
  Dan rasa sayang: وَرَحْمَةً
  Bahasa Kalian: أَلْسِنَتِكُمْ
 Dan warna (kulit) kalian: وَأَلْوَانِكُمْ
Bagi orang-orang yang mengetahui: لِلْعَالِمِين                                          
    Tidur kalian: مَنَامُكُمْ
 Dan usaha pencarian kalian: وَابْتِغَاؤُكُمْ
 Dia memperlihatkan pada kalian: يُرِيكُمُ
 Kilat : الْبَرْقَ
 Bahwa berdiri : أَنْ تَقُومَ
Kalian keluar: تَخْرُجُونَ 
  Ayat – Ayat-Nyaمن ايته :
 Bahwa  ان :
 Dia Menciptakan kalianخلقكم :
 Dari : من
tanah تراب :
  Tiba – tiba إذا :
 Kalian أنتم :
 Manusia بشر :
 Kalian bertebaran / berkembang biak : تنتشرون  
 Dengan perintahnyaبامره :  
Panggilan دعوة : 

Apabila : إِذَا




C.    Terjemahan:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.” Ayat 20

“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Ayat 21

“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” Ayat 22

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” Ayat 23

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya” Ayat 24

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).” Ayat 25

D.    Ashbabul An-Nuzul/Munasabah
Imam turmuzi mengetengahkan sebuah hadist melalui Abu Sa’id yang telah menceritakan bahwa ketika Perang Badar meletus orang-orang Rumawi mengalami kemenangan atas orang-orang Persia. Maka hal itu membuat takjub orang-orang mukmin, lalu Allah S.W.T berfirman :
Alif L̅am M̅im. Telah dikalahkan bangsa Romawi Q.S Ar ruum ayat 02 sampai dengan firman-Nya : “­karena pertolongan Allah” Q.S Ar Ruum ayat 05. Ibnu jarir juga mengetengahkan pula hadist yang serupa melalui Ibnu Syihab yang telah menceritakan bahwa telah sampai suatu berita kepada kami bahwa orang-orang musyrik mendebat kaum muslimin yang tinggal di Mekkah sebelum Rosulullah S.A.W. berangkat keluar (ke medan Perang Badar ). Orang-orang musyrik itu mengatakan kepada kaum muslim mekkah : “orang-orang romawi itu mengakui bahwa adalah ahli kitab, tetapi mereka ternyata dapat dikalahkan oleh orang-orang Persia yang majusi. Dan kalian menduga bahwa kalian akan dapat mengalahkan kami dengan Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Nabi kalian. Mengapa orang-orang Persia yang beragama Majusi itu dapat mengalahkan orang-orang Rumawi yang ahli kitab? Maka kami pun akan dapat mengalahkan kalian sebagaimana orang-orang Persia dapat mengalahakan orang-orang Rumawi”
Jadi pada intinya Ayat ini turun ketika kaum muslimin memperoleh kemenangan atas orang-orang musyrik Makkah dalam medan Perang Badar.

2.     Surat Al Fushilat
A.    Ayat 9-12
قُلْ أَئِنْكُنْتُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِي خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ( ۹)
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ (١٠) 
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلأرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ( ١١)
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ(١٢)
B.     Mufrodat
  

                    Apakah sungguh kalian : أَئِنْكُنْتُمْ
            Benar-benar kalian berfikir : لَتَكْفُرُوْنَ
 Asap : دُخَانٌ
Keduanya berkata: قَالَتَا
                     Maka Dia menjadikan: فَقَضَاهُنَّ
Dan Kami hiasi: وَزَيَّنَّا
                 Dengan bintang-bintang: بِمَصَابِيحَ
 Langit : سَمَاءٍ
Tiap-tiap: كُلِّ
Dengan suka hati: طَائِعِينَ
Menciptakan : خَلَقَ
Langit : سَمَاوَاتٍ
Suka hati: طَوْعًا
Terpaksa : كَرْهًا
Gunung-gunung: رَوَاسِيَ
Sama : سَوَاءً
Bagi orang-orang yang bertanya: لِلسَّائِلِينَ


C.     Terjemahan
Katakanlah, "Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.”

Dan Dia ciptakan padanya (bumi) gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan Dia berkahi dan Dia tentukan padanya makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat hari .Memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya

Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh.”

Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), kami hiasi dengan bintang-bintang dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui”
D.    Asbabul An-Nuzul/Munasabah
Syaikhain, imam Turmuzi, imam Ahmad, dan lain-lainnya telah mengetengahkan sebuah hadist melalui Abdullah ibnu Mas’ud yang telah menceritakan bahwa ada tiga orang yang terlibat di dalam suatu pertengkaran di sisi ka’bah, mereka adalah dua orang Quraisy dan satu orang Saqafi, salah seorang dari mereka berkata:” Bagaimana pendapat kalian bahwasanya Allah apa yang kita bicarakan”. Lalu yang lainnya berkata “dia mendengarnya jika kita mengeraskan suara tetapi dia tidak akan mendengar jika kita menyamarkannya”. Seorang lagi berkata :     ”Apabila Dia mendengar jika kita mengeraskannya, niscaya Dia pun dapat mendengarnya pula, sekalipun kita menyamarkannya”.
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya :
“ kalian sekali-kali tidak dapat bersembunyi……” Q.S Fushilat ayat 22.
E.     Syarakh
Dapat di katakan semua yang hidup menyembah kaepada Allah seperti halanya firman Allah S.W.T : “” maksudnya tandingan-tandingan dan sekutu-sekutu yang kalian sembah ketika menyembah Allah.” Yang demikian itu Adalah Tuhan Semesta Alam”.
F.      Tarbiyah/kesimpulan
Jadi dapat di simpulkan bahwa Allah Tuhan semesta Alam adalah yang disembah mahkluk seluruh Alam
3.     Surat Al Ikhlas
A.    Ayat 1-4
قُلْ هُواللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يَوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ

B.     Mufrodat

Katakanlah : قُلْ
Satu/Esa: اَحَدٌ
Dia(Allah): هُو
Tempat meminta: الصَّمَد
Tidak: لَمْ
Dia Beranak: يَلِدْ
Menyamai : كُفُوًا




C.     Terjemahan

“Katakanlah( Muhammad ) “ Dialah Allah, Yang Mah Esa”
“Allah tempat meminta segala sesuatu”
“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan”
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”

D.    Asbabul An-Nuzul/Munasabah
Imam Turmudzi, Imam Hakim, dan Imam Ibnu Khuzaimah telah mengetengahkan sebuah hadits melalui jalur Abul Aliyah yang ia terima dari Ubay ibnu Ka’ab, bahwasanya orang-orang musyrik telah berkata kepada Rasulullah S.A.W :
 (“ Ceritakanlah kepada kami tentang Tuhanmu”). Maka Allah menurunkan firman-Nya : Katakanlah : “ Dialah Yang Maha Esa “
Imam Tabrani dan Imam ibnu Jarir telah mentengahkan hadits yang sama melalui hadits yang diriwayatkan oleh Jabir ibnu ‘Abdullah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa surat Al-Ikhlas ini termasuk surat Makkiyah.
Imam ibnu Hatim telah mengtengahkan sebuah hadits melalui Ibnu Abbas, bahwasanya orang yahudi datang kepada Nabi S.A.W, diantara mereka terdapat ka’b ibnu asyraf dan Huyay ibnu akhta. Mereka berkata “ Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami Tuhanmu Yang telah mengutusmu”. mAka Allah S.W.T menurunkan firman-Nya : katakanlah “ Dialah Yang Maha Esa “
Imam ibnu jarir telah mentengahkan pula hadits yang sama melalui Qatadah. Demikian pula sa’id ibnu munzir telah mentengahkan hadits yang sama melalui sa’id ibnu jubair. Maka dengan riwayat ini dapat disimpulkan bahwa surat ini termasuk ke dalam kelompok surat Madaniyah
Imam ibnu jarir telah mentengahkan sebuah hadits melalui Abul Aliyah yang telah menceritakan bahwa ia telah mendengar qatadah menuturkan sebuah hadits, bahwasanya golongan yang bersekutu telah mengatakan kapada nabi S.A.W : “ gambarkanlah kepada kami Tuhanmu”, lalu datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi S.A.W. dengan membawa surat ini. Inilah orang-orang musyrik yang dimaksud kedalam hadits Ubay tadi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa surat ini termasuk ke dalam kelompok surat Madaniyah. Seperti halnya pula pengertian yang diisyartkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a dan kedua hadits itu tidak bertentangan.
Akan tetapi Imam Abusy Syekh di dalam kitabnya Al-‘Azamah telah mengetengahkan sebuah hadits dari jalur Abban yang ia terima dari Annas r.s yang telah menceritakan bahwasanya orang-orang Yahudi khoibar datang kepada Nabi S.A.W, lalu mereka berkata : “ Hai Abul Qosim ( julukan Nabi S.A.W ) Allah telah menciptakan Malaikat dari nur ( cahaya ) Al-Hijjab, Nabi Adam dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Iblis dari nyala Api, Langit dari Asap, dan bumi dari buih Air. Maka ceritakanlah kepada kami tentang Tuhanmu”
Nabi tidak menjawab mereka. Maka datangkah malaikat jibril dengan membawa surat ini yaitu firman-Nya :” Dialah Allah Yang Maha Esa” Hingga Akhir surat.

E.     Syarakh
Dialah Allah yang Maha Esa tak ada yang menyamainya, dan Dia “tidak memiliki kerongkongan” yaitu tidak makan dan minum, dan sangatlah tidak mungkin bahwa Dia memiliki putra, karena hanya Dia yang menciptakan segala sesuatu.
F.      Tarbiyah/Kesimpulan
Allah adalah dzat yang bergantung kepadanya segala sesuatu. Dan dia tidak memiliki ayah, istri, dan anak. Dan dia tidak pula makan dan minum.
4.     Surat Al Hasr
A.    Ayat 22-24
هُوَاللهُ الَّذِي لَا اِلَهَ اِلاَّهُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ (٢٢)
هُوَاللهُ الَّذِي لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحٰنَ اللهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ (٢٣)
هُوَ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالِاَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحُكِيْمُ
(٢٤)

A.    Mufrodad

Yang mengetahui: عَالِمُ
Yang tersembunyi: الْغَيْبِ
Dan yang nyata: وَالشَّهَادَةِ
Maharaja: الْمَلِكُ
Dia (Allah): هُوَ
Selain : اِلَّا
Maha suci: الْقُدُّسُ
Yang menjaga keamanan : الْمُؤْمِنُ
 Yang maha suci:السَّلاَمُ
Yang mengawal/Maha pemelihara keselamatan: الْمُهَيْمِنُ
Yang kuasa: الْجَبَّارُ
Yang memiliki segala kebesaran: الْمُتَكَبِّرُ
Mereka persekutukan: يُشْرِكُوْنَ
 Yang mengadakan:الْبَارِئُ
Yang membentuk rupa: الْمُصَوِّرُ
Bertasbih :يُسَبِّحُ
Yang maha bijaksana: الْحُكِيْمُ
Yang maha perkasa: الْعَزِيْزُ














B.     Terjemah
“Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Mengetahui yang ghoib dan yang nyata, dialah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”

“Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci,Yang Maha Sejahtera,Yang Maha Menjaga Keamanan,Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan,Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan”

“Dialah Allah Yang Menciptakan,Yang Mengadakan,Yang Membentuk Rupa,Dia yang memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana”

C.     Asbabul An-Nuzul
Surat ini diturunkan di Bani Nadzir (yaitu segolongan orang yang terdiri dari orang yahudi). Dapat kami tarik kesimpulan bahwa surat ini turun pada sa’at Rosulullah mengepung orang-orang kafir.
D.    Sarakh
Allah telah berfirman guna mengagungkan Al-Qur;an dan menjelaskan ketinggian martabat dari Al-Qur’an. Dan sudah selayaknya hati manusia tunduk kepadanya, mengingat janji Allah dan acaman-ancaman yang sangat keras. Meskipun gunung itu keras, besar, dan tuli jikalau dia bisa memahami dan menghayati Al-Qur’an itu diturunkan kepadanya nicaya dia akan bergetar, dan akan sangat takut kepada Allah. Itu lah perumpamaan gunung, akan tetapi jika kita yang bisa mendengar apa yang ada dalam Al-Qur’an, dan bagaimana mungkin layak bagi kamu, wahai umat manusia, jika hati-hati kamu tidak menjadi lunak, khusyuk, dan bergetar karena takut kepada Allah ? itulah sebabnya Allah berfirman, “ Dan perumpaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir”.
E.     Tarbiyah/kesimpulan
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya Allah lah Maha Perkasa,yang mana semua ciptakan Allah berdzikir kepada Allah, dan semua menyembah Allah S.W.T.






























BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Dalam pelajaran ini ilmu tafsir memang sangat diperlukan, oleh karena itu sebagai generasi muda kita di targetkan untuk menguasai ilmu ini.
B.     Saran
Kami masih banyak kekurangan dalam hal ini. Dan kami sebagai pemakalah masih mengharapkan kritikan dari saudara-saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar